Senin, 28 April 2014

AKU DAN AYAHKU

Masih kecil aku sangat bangga dengan ayah yang selalu menjagaku
ayah pahlawan bagiku, ayah super Hero bagiku dan ayah pelindungku
Ingin rasanya aku menjadi seperti ayah karena ayah adalah idolaku

Beriring berjalannya waktu aku telah tumbuh menjadi anak yang hebat
Tetapi ayahku masih menganggap diriku anak kecil, aku ingin bebas
Ayah malah membuatku terkurung, aku ingin pulang malam, aku ingin berkumpul
dengan teman-teman aku ingin bebas dengan kediktaktorannya dia melarang ku
Apa mau ayahku aku muak dengan sikapnya yang keras
aku benci dengan gayanya yang sok suci apakah dia tidak perna merasa muda itu pekikku di dalam hati.

Sekarang ayahku bukan pahlawanku tetapi dia adalah musuhku

Bahkan yang membuatku benci ibuku sampai diam-diam memberiku uang untuk aku
Sehingga bisa membeli apa yang aku mau dan ibuku berkata ini uang jangan sampai ayahku tahu ibu yang memberikan.

Seangku itukah ayahku, apa maunya???

Bila ayahku tugas keluar kota itu adalah hari kebebasanku tidak ada satu pun yang bisa menghalangiku bahkan ibuku tidak akan bisa aku akan keluar berpesta seakan- akan penjajahan yang selama ini lepas dari jiwaku.

Perna kaki tertimpah besi saat aku bersih-bersih aku menjerit kesakitan apa jawab ayahku dia dengan santai berkata seorang pria tidak boleh menangis aku pun terdiam aku kesal apa yang dikatakannya tidak ada rasa belas kasih darinya.

Perna juga ayahku terjatuh dari atap rumah pada saat memperbaiki plafon aku tahu itu sakit kepalanya biru dan didalam hati aku tertawa rasain bagaimana rasanya sakit itu agar dia tahu tetapi ayah ku tidak perna menunjukan kesakitannya dengan santai dia masuk kekamarnya hampir satu hari penuh tidak keluar kamar.


Tanpa terasa aku pun telah menjadi seorang ayah aku bisa berdiri berbicara dihadapan orang banyak, aku telah menjadi pria yang membangga kan orang tua.
Lalu aku berkata didalam hati

Siapa yang telah buatku menjadi manusia yang tahan terhadap cobaan ??
Siapa yang telah buatku menjadi manuasia yang kuat seperti sekarang??
Siapa yang membuatku menjadi manusia mandiri dan tidak perna mengeluh??
Siapa yang membuatku tidak terjerumus oleh hal-hal yang jahat??
Dan siapa yang menjadikan ku manusia yang rendah hati dan tidak manja??

Jawabanya hanya satu AYAHKU, AYAHKU dan AYAHKU

Aku baru sadar bila ayahku keras dia ingin ada orang yang disegani dirumah sebagai kontrolku sehingga aku tidak berbuat hal yang membuat malu keluarga.

Aku baru sadar bila ayahku tidak mau melihatku menangis dia ini anaknya kuat dalam menghadapi hidup dia tahu betapa keras cobaan yang akan dihadapi di depan sana.

Ayahku rela berkorban menjadi manusia yang jahat agar aku kelak bisa kuat.

Ibuku yang diam-diam memberikan aku uang itu semua itu ide ayahku dia yang memaksa ibu untuk memberikanku uang agar aku bisa seperti anak-anak yang lain bisa membeli sesuatu yang aku inginkan.

Malu rasanya aku perna tertawa melihatnya jatuh di atas plafon pada hal ayahku didalam kamarnya menjerit kesakitan tetapi dia tidak ingin aku melihatnya mengelug agar aku menjadi anak yang siap menghadapi cobaan.

Ooh ayahhh maafkan aku anakmu yang tidak tahu
Ooh ayahhh kau adalah inspirasiku

Sekarang bagiku ayahku bukan Pahlawanku dan bukan musuhku

Tetapi AYAHKU MALAIKATKU yang menjagaku agar aku menjadi manusia yang hebat.

APABILA AKU DILAHIRKAN KEMBALI AKU INGIN TETAP AYAHKU SEKARANG MENJADI AYAHKU LAGI.

Anakmu yang mencintaimu 
    Kris Diantara                     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar