Masih kecil aku sangat
bangga dengan ayah yang selalu menjagaku
ayah pahlawan bagiku, ayah
super Hero bagiku dan ayah pelindungku
Ingin rasanya aku menjadi
seperti ayah karena ayah adalah idolaku
Beriring berjalannya waktu
aku telah tumbuh menjadi anak yang hebat
Tetapi ayahku masih
menganggap diriku anak kecil, aku ingin bebas
Ayah malah membuatku
terkurung, aku ingin pulang malam, aku ingin berkumpul
dengan teman-teman aku
ingin bebas dengan kediktaktorannya dia melarang ku
Apa mau ayahku aku muak
dengan sikapnya yang keras
aku benci dengan gayanya
yang sok suci apakah dia tidak perna merasa muda itu pekikku di dalam hati.
Sekarang ayahku bukan
pahlawanku tetapi dia adalah musuhku
Bahkan
yang membuatku benci ibuku sampai diam-diam memberiku uang untuk aku
Sehingga
bisa membeli apa yang aku mau dan ibuku berkata ini uang jangan sampai ayahku
tahu ibu yang memberikan.
Seangku
itukah ayahku, apa maunya???
Bila ayahku tugas keluar
kota itu adalah hari kebebasanku tidak ada satu pun yang bisa menghalangiku
bahkan ibuku tidak akan bisa aku akan keluar berpesta seakan- akan penjajahan
yang selama ini lepas dari jiwaku.
Perna kaki tertimpah besi
saat aku bersih-bersih aku menjerit kesakitan apa jawab ayahku dia dengan
santai berkata seorang pria tidak boleh menangis aku pun terdiam aku kesal apa
yang dikatakannya tidak ada rasa belas kasih darinya.
Perna juga ayahku terjatuh
dari atap rumah pada saat memperbaiki plafon aku tahu itu sakit kepalanya biru
dan didalam hati aku tertawa rasain bagaimana rasanya sakit itu agar dia tahu
tetapi ayah ku tidak perna menunjukan kesakitannya dengan santai dia masuk
kekamarnya hampir satu hari penuh tidak keluar kamar.
Tanpa terasa aku pun telah
menjadi seorang ayah aku bisa berdiri berbicara dihadapan orang banyak, aku
telah menjadi pria yang membangga kan orang tua.
Lalu aku berkata didalam
hati
Siapa yang telah buatku
menjadi manusia yang tahan terhadap cobaan ??
Siapa yang telah buatku
menjadi manuasia yang kuat seperti sekarang??
Siapa yang membuatku menjadi
manusia mandiri dan tidak perna mengeluh??
Siapa yang membuatku tidak
terjerumus oleh hal-hal yang jahat??
Dan siapa yang menjadikan
ku manusia yang rendah hati dan tidak manja??
Jawabanya hanya satu
AYAHKU, AYAHKU dan AYAHKU
Aku baru sadar bila ayahku
keras dia ingin ada orang yang disegani dirumah sebagai kontrolku sehingga aku
tidak berbuat hal yang membuat malu keluarga.
Aku baru sadar bila ayahku
tidak mau melihatku menangis dia ini anaknya kuat dalam menghadapi hidup dia
tahu betapa keras cobaan yang akan dihadapi di depan sana.
Ayahku rela berkorban
menjadi manusia yang jahat agar aku kelak bisa kuat.
Ibuku yang diam-diam
memberikan aku uang itu semua itu ide ayahku dia yang memaksa ibu untuk
memberikanku uang agar aku bisa seperti anak-anak yang lain bisa membeli
sesuatu yang aku inginkan.
Malu rasanya aku perna
tertawa melihatnya jatuh di atas plafon pada hal ayahku didalam kamarnya
menjerit kesakitan tetapi dia tidak ingin aku melihatnya mengelug agar aku
menjadi anak yang siap menghadapi cobaan.
Ooh ayahhh maafkan aku
anakmu yang tidak tahu
Ooh ayahhh kau adalah
inspirasiku
Sekarang bagiku ayahku
bukan Pahlawanku dan bukan musuhku
Tetapi AYAHKU MALAIKATKU
yang menjagaku agar aku menjadi manusia yang hebat.
APABILA AKU DILAHIRKAN
KEMBALI AKU INGIN TETAP AYAHKU SEKARANG MENJADI AYAHKU LAGI.
Anakmu yang
mencintaimu
Kris Diantara
Kris Diantara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar